banner 728x250

LSM LIRA Probolinggo Akan Investigasi Dugaan Penyalahgunaan Anggaran KPU

banner 120x600
banner 468x60

Probolinggo – Tidak hanya DPRD Kabupaten Probolinggo yang memberikan perhatian terkait video yang menghebohkan jagat maya, LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Probolinggo juga turut angkat bicara. Abdurrohim, Sekretaris LIRA, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi mendalam terkait video yang menunjukkan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo berpesta di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi pada 19 Januari 2025.

Menurut Abdurrohim, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penting bagi pihaknya. Salah satunya adalah alasan mengapa kegiatan yang seharusnya dilaksanakan di dalam Kabupaten Probolinggo justru dilakukan di luar daerah. “Seharusnya kegiatan tersebut bisa diadakan di dalam daerah untuk memperkuat otonomi daerah,” ujarnya. Ia menilai bahwa langkah ini berpotensi menciptakan ketidakjelasan, yang bisa berpengaruh pada citra pemerintah daerah.

banner 325x300

Lebih lanjut, Abdurrohim juga menyoroti potensi pelanggaran etik dan dugaan penyalahgunaan anggaran terkait kegiatan tersebut. “Kami akan mengkaji apakah ada pelanggaran kode etik. Jika ada indikasi penyalahgunaan anggaran, kami tidak akan tinggal diam. Jika ditemukan bukti kuat, langkah hukum pasti kami tempuh,” tegasnya. LIRA, kata dia, berkomitmen untuk memastikan transparansi dalam kegiatan yang melibatkan anggaran publik.

Sebagai langkah awal, LIRA berencana melayangkan surat resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai anggaran dan agenda kegiatan yang berlangsung di Banyuwangi. “Masyarakat membutuhkan kejelasan. Jangan sampai ini menjadi polemik berkepanjangan yang merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu,” ujar Abdurrohim.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan sejumlah anggota KPU menikmati hiburan di luar agenda resmi, seperti musik DJ dan alunan lagu dari seorang biduan. Momen ini memunculkan pertanyaan, apakah acara tersebut merupakan bagian dari kegiatan rapat evaluasi Pilkada 2024, atau justru menjadi bentuk euforia yang keluar dari koridor kedinasan.

Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma, memberikan tanggapan terkait video tersebut. Ia mengakui bahwa pada 18-19 Januari 2025, ada kegiatan evaluasi yang melibatkan komisioner KPU Badan Ad Hoc dan BPK, namun ia mengaku tidak mengetahui adanya pesta yang terekam dalam video tersebut. “Yang saya tahu, ada rapat evaluasi terkait pelaksanaan Pilkada, baik bupati, wakil bupati, maupun gubernur. Itu kegiatan resminya. Kalau setelahnya ada kegiatan lain, seperti hiburan dengan DJ, saya belum bisa memastikan,” ungkap Oka.

Oka menegaskan bahwa klarifikasi dari pihak KPU sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi. “Kalau memang benar ada hiburan DJ, kami akan tanyakan lebih lanjut. Apakah itu bagian dari acara resmi, atau hanya kegiatan tambahan di luar agenda utama?” tambahnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Probolinggo, Ali Wafa, belum memberikan tanggapan terkait isu ini. Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui pesan dan panggilan WhatsApp tidak mendapatkan respons hingga berita ini ditayangkan. Keheningan ini semakin memperkeruh suasana dan membuat publik semakin menunggu penjelasan mengenai kebenaran video tersebut.

Yang jelas, sorotan terhadap transparansi dan etika penyelenggara pemilu di Kabupaten Probolinggo kini semakin tajam. Masyarakat menanti jawaban, apakah pesta tersebut benar bagian dari agenda resmi KPU atau hanya merupakan acara di luar koridor kedinasan.

**SAHAR/Tim**

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *