PROBOLINGGO – Setelah tiga hari pencarian yang penuh perjuangan tanpa henti, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Abdul Holis (45), seorang anak buah kapal (ABK) asal Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Abdul Holis dilaporkan hilang di laut saat sedang menjalankan tugas di atas kapal KMN Brazil. Jasad korban ditemukan pada Rabu (14/5/2025) pagi sekitar pukul 10.35 WIB di perairan timur Pulau Gili Ketapang, tepatnya sekitar 6 mil laut atau 9 kilometer dari titik awal lokasi jatuhnya korban.
Kronologi kejadian bermula pada Senin (12/5/2025), saat Abdul Holis terjatuh dari KMN Brazil di kawasan perairan Gending. Sejak laporan kehilangan diterima, Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Basarnas, Satpolairud Polres Probolinggo, dan Pos Kamladu TNI AL langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian secara intensif dan menyeluruh di sekitar lokasi kejadian.
Proses pencarian dan evakuasi sempat mengalami kendala signifikan akibat cuaca yang tidak menentu, sehingga pencarian berlangsung penuh tantangan. Meski demikian, berkat kerja sama yang solid antar tim dan kegigihan mereka, akhirnya jasad korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan berhasil dievakuasi tanpa hambatan berarti.
Evakuasi dilakukan menggunakan kapal KMN Brazil, kapal tempat korban bekerja, dengan pengawalan ketat dari perahu karet milik Tim SAR gabungan. Setelah dievakuasi, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga di Desa Randuputih dan dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman.
Kasat Polairud Polres Probolinggo, AKP I Wayan Mulyana, mewakili Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana, mengungkapkan rasa belasungkawa mendalam atas musibah yang menimpa Abdul Holis. “Kami sangat berduka cita atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya saat ditemui usai proses evakuasi.
Lebih lanjut, AKP Wayan mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama para nelayan dan pekerja di laut, untuk senantiasa mengutamakan keselamatan kerja. Menurutnya, penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dan pengecekan kondisi kapal sebelum berlayar menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan harus jadi prioritas utama saat beraktivitas di laut,” tegas AKP Wayan.
Pihak kepolisian juga menyatakan akan terus memperkuat koordinasi dengan berbagai instansi terkait dalam melakukan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat nelayan di wilayah hukum Polres Probolinggo. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memastikan keselamatan para pekerja laut.
Penemuan jasad Abdul Holis sekaligus menutup kisah duka keluarga yang selama tiga hari penuh menunggu kepastian. Warga sekitar ikut mengantar jenazah ke pemakaman dengan suasana haru dan penuh rasa solidaritas melalui gotong royong.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa bekerja di laut menyimpan risiko tinggi yang harus diantisipasi dengan kesiapsiagaan dan penerapan prosedur keselamatan secara ketat. Pihak berwenang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan keamanan di perairan demi terciptanya aktivitas laut yang lebih aman dan nyaman bagi semua. (Bambang/*)