Lumajang — Upaya percepatan pemulihan pascabencana lahar dingin Gunung Semeru kembali digencarkan oleh Kodim 0821/Lumajang. Pada Sabtu (6/12/2025), jajaran TNI AD tersebut menggelar Apel Siaga Bencana di Makoramil 0821-09/Candipuro. Kegiatan ini menjadi langkah penguatan koordinasi sekaligus pemantapan pengerahan personel untuk membantu proses pembersihan material vulkanik yang masih menimbun sejumlah dusun.
Apel dipimpin langsung oleh Danramil 0821-09/Candipuro, Kapten Inf Sumarno, yang dalam arahannya menegaskan bahwa keterlibatan TNI merupakan bagian dari tanggung jawab moral sekaligus kewajiban aparat teritorial dalam mendukung masyarakat kembali bangkit dari keterpurukan bencana.
“Tugas ini adalah tanggung jawab moral kita sebagai aparatur kewilayahan. Kita harus bergerak cepat, terstruktur, dan saling mendukung agar proses pembersihan dapat berjalan aman dan efektif,” tegas Kapten Sumarno di hadapan seluruh personel.
20 Personel Dikerahkan, Dua Titik Terdampak Jadi Fokus Pembersihan
Sebanyak 20 personel Kodim 0821/Lumajang dilibatkan dalam operasi pembersihan tersebut. Mereka ditempatkan pada dua kawasan yang paling membutuhkan percepatan penanganan, yaitu:
- Dusun Kajar Kosong: 6 personel
- Dusun Sumber Langsep: 14 personel
Pembagian ini didasarkan pada tingkat kerusakan dan volume material lahar yang masih menutup akses warga, mulai dari jalan lingkungan hingga halaman rumah. Kondisi medan yang masih labil, licin, dan dipenuhi lumpur tebal menjadi tantangan utama sehingga memerlukan tenaga tambahan yang terkoordinasi.
Fokus Pembersihan: Rumah Warga dan Normalisasi Akses Lingkungan
Personel TNI ditugaskan untuk membantu membersihkan rumah warga yang tertimbun material vulkanik, menyingkirkan endapan lahar, serta membuka akses jalan desa yang terputus. Upaya ini tidak hanya bertujuan mempercepat pemulihan lingkungan fisik, tetapi juga mencegah risiko bencana susulan akibat penyumbatan aliran air dan penumpukan material.
Kapten Sumarno juga mengingatkan seluruh personel untuk mengutamakan keselamatan mengingat kondisi lokasi bencana masih belum stabil.
“Keselamatan adalah prioritas. Semua personel harus bekerja sesuai prosedur dan saling mengawasi. Medan di lapangan masih licin dan rentan longsor,” ujarnya.
Kolaborasi TNI, Relawan, dan Pemerintah Desa
Selain pengerahan personel, Kodim 0821 menekankan pentingnya kerja terpadu antara TNI, perangkat desa, dan relawan. Kolaborasi tersebut diharapkan membuat proses normalisasi lingkungan menjadi lebih cepat, tepat sasaran, dan meminimalkan risiko keselamatan di lapangan.
Kegiatan Apel Siaga Bencana ini menjadi bukti nyata bahwa TNI terus hadir di tengah masyarakat tidak hanya dalam konteks keamanan, tetapi juga kemanusiaan. Mereka bergerak cepat sebagai bagian dari komitmen membantu warga yang terdampak erupsi dan lahar dingin Semeru.
Dengan percepatan pembersihan ini, warga diharapkan dapat kembali beraktivitas secara normal dalam waktu dekat.
(Bambang/Pendim0821)






