Probolinggo — Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Kabupaten Probolinggo diwarnai dengan aksi kemanusiaan. Kamis (27/11/2025), PGRI Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan kegiatan donor darah massal yang dipusatkan di aula SMK Negeri 2 Kraksaan.
Kegiatan sosial ini terwujud atas kolaborasi PGRI bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo. Sebanyak 100 guru dari 24 cabang PGRI di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo turut serta menjadi pendonor, menunjukkan solidaritas antarpendidik sekaligus komitmen untuk membantu kebutuhan darah bagi masyarakat.
Guru Hadir Tidak Hanya Mengajar, Tetapi Juga Menolong Sesama
Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo, Asim, menegaskan bahwa kegiatan donor darah bukan sekadar seremoni peringatan HUT PGRI, melainkan bentuk komitmen nyata guru dalam kerja-kerja kemanusiaan.
“Selain bermanfaat bagi kesehatan pendonor, aksi ini juga memastikan ketersediaan stok darah di PMI dan rumah sakit tetap mencukupi. Ini kontribusi langsung guru bagi masyarakat,” ujar Asim.
Ia menyampaikan bahwa guru harus menjadi teladan tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam aksi sosial yang memperkuat nilai kepedulian, solidaritas, dan gotong royong di tengah masyarakat.
Dorongan untuk Menjadikan Donor Darah sebagai Budaya Positif Guru
Dalam kegiatan tersebut, Asim mendorong seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Probolinggo untuk menjadikan donor darah sebagai budaya positif. Menurutnya, masih ada sebagian guru yang belum berani mendonor karena faktor keraguan atau kekhawatiran tertentu.
“Kami mengimbau guru-guru yang belum pernah donor agar ke depan lebih berani. Donor darah itu sangat bermanfaat, selain untuk kesehatan, juga menjadi amal kemanusiaan yang sangat besar,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa PGRI Kabupaten Probolinggo akan menjadikan kegiatan donor darah sebagai agenda rutin tiap tahun, bahkan mendorong setiap cabang untuk menggelar kegiatan serupa secara mandiri.
PGRI Tegaskan Komitmen: Pendidikan Harus Berbarengan dengan Kemanusiaan
Lebih jauh, Asim menegaskan bahwa peran guru tidak berhenti pada ruang kelas. Guru memiliki tanggung jawab moral untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.
“Kegiatan ini bukan hanya peringatan seremonial. Kami ingin menjadikannya gerakan sosial yang membudaya. Pendidikan dan kemanusiaan adalah dua nilai yang tidak bisa dipisahkan dalam tugas guru,” tegasnya.
Dengan pelaksanaan donor darah dalam rangka HUT PGRI dan HGN 2025 ini, PGRI Kabupaten Probolinggo berharap semangat pengabdian, kepedulian, dan solidaritas para pendidik semakin kuat.
“PGRI berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan keilmuan, pemberdayaan, dan kemanusiaan. Semua ini untuk memperkuat peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus menjadi bagian yang peduli terhadap sesama,” pungkas Asim.
(Bambang)






