Probolinggo — Dewan Pimpinan Pusat LSM LIBAS88 Nusantara menggelar pertemuan internal sekaligus refleksi akhir tahun di Sekretariat LIBAS88 Nusantara, Desa Sumberlele, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (27/12/2025). Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan soliditas organisasi pasca-peresmian pengurus pusat serta memperkuat komitmen menjaga marwah lembaga.
Pertemuan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Umum LIBAS88 Nusantara Muhyiddin, jajaran penasehat, sekretaris jenderal, humas, serta koordinator kementerian (menko). Agenda utama rapat difokuskan pada konsolidasi internal, evaluasi perjalanan organisasi sepanjang tahun 2025, serta penegasan arah dan sikap kelembagaan menghadapi tantangan ke depan.
Ketua Umum LIBAS88 Nusantara Muhyiddin menegaskan bahwa kekompakan dan ketaatan pada garis komando merupakan fondasi utama organisasi. Ia mengingatkan seluruh jajaran agar senantiasa menjunjung tinggi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta nilai-nilai etika dalam menjalankan aktivitas kelembagaan.
“LIBAS88 Nusantara harus tetap solid, satu komando, dan berpegang teguh pada aturan organisasi. Jangan sampai ada anggota yang menyimpang dan mencederai nama baik lembaga,” ujar Muhyiddin dalam arahannya.
Ia secara khusus menyoroti maraknya peristiwa operasi tangkap tangan (OTT) yang belakangan terjadi dan menyeret sejumlah pihak di luar organisasi. Muhyiddin menegaskan bahwa LIBAS88 Nusantara harus menjadi LSM pembeda, yang bersih, berintegritas, dan konsisten memberi manfaat nyata bagi masyarakat, terutama lingkungan sekitar.
“Jangan pernah terlibat perbuatan tercela. LIBAS88 Nusantara harus hadir sebagai kontrol sosial yang bermartabat, bukan justru menjadi masalah di tengah masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, rapat internal juga membahas upaya pencegahan potensi perpecahan internal yang diduga mulai digerakkan oleh segelintir oknum yang mengaku sebagai anggota LIBAS88 Nusantara. Pengurus pusat menegaskan sikap tegas terhadap klaim sepihak tersebut.
Menurut Muhyiddin, keanggotaan LIBAS88 Nusantara bersifat resmi dan terdata secara administratif. Kepemilikan kartu tanda anggota (KTA) atau penggunaan atribut organisasi tidak serta-merta menunjukkan status keanggotaan yang sah.
“Walaupun seseorang memegang KTA atau mengenakan atribut LIBAS, jika tidak tercatat dalam database resmi, maka yang bersangkutan bukan bagian dari LIBAS88 Nusantara. Bisa jadi ia telah dikeluarkan karena melanggar AD/ART,” jelasnya.
Pengurus pusat pun menginstruksikan seluruh jajaran di bawahnya untuk aktif melakukan pembinaan internal, menjaga komunikasi organisasi, serta melaporkan setiap potensi penyalahgunaan nama dan simbol LIBAS88 Nusantara.
Melalui pertemuan refleksi akhir tahun ini, LIBAS88 Nusantara berharap seluruh anggota dapat memperkuat komitmen moral dan organisasi, menjaga persatuan, serta terus berkontribusi secara positif dan konstruktif bagi masyarakat dan negara.
Pertemuan ditutup dengan penegasan komitmen bersama untuk memasuki tahun 2026 dengan semangat baru, organisasi yang lebih tertib, serta pengabdian yang berorientasi pada kepentingan publik dan nilai-nilai keadilan sosial. (Bambang/Red/Tim/**)






