banner 728x250

Kedatangan Gus Haris di Genggong Disambut Meriah Ribuan Santri dan Relawan

banner 120x600
banner 468x60

PROBOLINGGO – Meskipun hujan deras mengguyur, semangat ribuan santri, relawan, masyarakat, serta keluarga besar Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong tetap membara. Mereka berjejer di sepanjang jalan dari kediaman pribadi Gus Haris hingga halaman pesantren untuk menyambut kepulangan Bupati Probolinggo itu dari retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jumat (28/2).

Dengan penuh antusias, para santri melantunkan shalawat saat menyambut kedatangan Gus Haris. Setibanya di pesantren, ia disambut dengan pengalungan bunga sebagai bentuk penghormatan, sebelum kemudian menuju Astah—persemayaman keluarga pendiri pesantren, KH. Mohammad Hasan Genggong—untuk berziarah. Setelah itu, ia melanjutkan agenda di Masjid Al Barokah, tempat ia memberikan sambutan inspiratif kepada para santri.

banner 325x300

Dalam sambutannya, Gus Haris mengajak para santri untuk berani bermimpi besar dan tidak takut menghadapi tantangan dalam kehidupan.

“Hidup adalah perjalanan penuh tantangan. Jangan takut memiliki cita-cita tinggi, karena dari impian besar itulah kita bisa tumbuh dan belajar,” ujarnya di hadapan ribuan santri yang hadir.

Ia juga menekankan bahwa kesuksesan sejati bukan hanya diukur dari pencapaian materi, tetapi lebih kepada manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat.

“Menjadi sukses bukan sekadar tentang harta, tetapi bagaimana kita bisa memberi manfaat untuk orang lain,” lanjutnya.

Gus Haris kemudian berbagi kisah perjalanan hidupnya. Ia mengaku bahwa sejak kecil tidak pernah bercita-cita menjadi seorang bupati.

“Dulu saya ingin menjadi arsitek, bukan politisi. Namun hidup ini penuh kejutan, dan kita harus siap menghadapi perubahan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai kebaikan,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa jabatan yang diembannya saat ini bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan, melainkan amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab.

“Menjadi bupati bukan soal kehormatan pribadi. Ini tentang bagaimana kita menjalankan pemerintahan yang benar dan membawa manfaat bagi masyarakat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Gus Haris juga menyampaikan apresiasi kepada para relawan, masyarakat, dan semua pihak yang telah berjuang bersamanya dalam perjalanan politiknya.

“Keberhasilan ini bukan milik saya sendiri, tetapi hasil kerja keras banyak orang. Saya hanya bagian kecil dari perjuangan besar ini,” ujarnya dengan nada haru.

Usai memberikan sambutan, Gus Haris langsung menuju kediaman utama pesantren untuk bertemu sang ibunda, Nyai Hajah Diana Susilowati Saifourridzall. Kehadirannya membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga besar pesantren, yang sejak awal mendukung perjalanan kariernya hingga menjadi pemimpin daerah.

Dengan penuh haru dan rasa syukur, kedatangan Gus Haris di Genggong menjadi momentum penting yang semakin mempererat hubungan antara ulama, santri, dan pemerintah daerah. (SAHAR/*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *