Probolinggo – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo kembali memperlihatkan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS). Pada Senin (7/7/2025), Baznas mengadakan pembekalan dan pembinaan kepada 14 mahasiswa penerima program di kantor Baznas Kabupaten Probolinggo.
Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo, H. Ahmad Muzammil, menyatakan bahwa SKSS merupakan wujud nyata kepedulian Baznas terhadap generasi muda agar tetap dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana. “Program SKSS ini adalah upaya Baznas memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Anak-anak dari keluarga tidak mampu tetap harus punya kesempatan kuliah,” ujarnya.
Dari total kuota 18 mahasiswa yang disediakan, tercatat 16 orang mendaftar pada tahap pertama. Namun, survei lebih lanjut mengungkap bahwa dua pendaftar tidak memenuhi kriteria karena kondisi ekonomi keluarganya sudah tergolong mampu. Selain itu, tiga mahasiswa lain hanya mendapatkan bantuan insidental berupa biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk satu semester karena keluarganya sudah memiliki lulusan sarjana. Dengan demikian, 11 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima program SKSS dan berhak menerima bantuan UKT hingga lulus kuliah.
Baznas Kabupaten Probolinggo menanggung biaya UKT maksimal Rp2 juta per semester bagi penerima bantuan. Jika biaya kuliah lebih besar dari itu, maka kekurangannya menjadi tanggungan mahasiswa. “Kebijakan ini sejalan dengan Baznas Provinsi Jawa Timur,” tambah Muzammil.
Program SKSS ini khusus ditujukan untuk mahasiswa asal Kabupaten Probolinggo yang belum memiliki anggota keluarga dengan gelar sarjana dan berasal dari keluarga kurang mampu secara finansial. Syarat lain adalah mereka harus kuliah di perguruan tinggi dalam wilayah Kabupaten atau Kota Probolinggo. Namun bagi mahasiswa yang berkuliah di luar wilayah tersebut, Baznas memfasilitasi pendaftaran program SKSS melalui Baznas Provinsi Jawa Timur.
Pembinaan yang diberikan bertujuan membentuk karakter dan tanggung jawab para mahasiswa, agar mereka tidak hanya menempuh pendidikan tetapi juga aktif mendukung program-program Baznas di masa depan. “Kami tidak hanya memberikan bantuan, tapi juga membentuk karakter. Harapannya mereka kelak kembali membantu masyarakat dan Baznas,” tegas Muzammil.
Evaluasi program SKSS sejauh ini menunjukkan hasil positif. Banyak lulusan program ini berhasil meniti karier di sektor pendidikan maupun perbankan. Ke depan, Baznas menargetkan peningkatan kuota penerima hingga 60 mahasiswa setiap periode rekrutmen.
“Kami berharap para penerima program dapat disiplin dan lulus tepat waktu agar tidak menambah beban. Semangat kuliah harus selalu dijaga. Kami paham perjuangan mereka berat, maka bantuan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” pungkas Muzammil.
(Bambang)