Tulungagung, 2 Februari 2024 – Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (2/2), untuk meninjau secara langsung pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak. Kunjungan ini bertujuan untuk melihat inovasi dan prestasi yang telah dicapai oleh rumah sakit tersebut.
“Tujuan saya ke sini untuk melihat RSUD dr. Iskak Tulungagung, karena saya dengar prestasinya sudah banyak, pelayanan ke masyarakatnya baik, teknologi informasinya juga baik, jadi saya mau lihat sendiri,” ujar Menkes Budi G. Sadikin saat tiba di lokasi.
RSUD dr. Iskak, yang merupakan rumah sakit tipe B milik pemerintah Kabupaten Tulungagung, telah diakui sebagai salah satu rumah sakit rujukan utama di Provinsi Jawa Timur. Rumah sakit ini terkenal karena berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional, berkat inovasi layanan kesehatan yang telah dilakukan sejak tahun 2015. Semua inovasi ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan prima bagi seluruh masyarakat, tanpa memandang latar belakang pasien.
Beberapa layanan unggulan di RSUD dr. Iskak termasuk Public Service Center (PSC 199), Si Poetri (Sistem pendaftaran online tanpa antre), dan Laskar (Layanan Syndroma Koronaria Akut Terintegrasi). Layanan-layanan ini saling terintegrasi, memungkinkan pelayanan kesehatan dilakukan dengan cepat dan efisien.
Menkes Budi G. Sadikin mengapresiasi keberhasilan RSUD dr. Iskak dalam menghadirkan inovasi-inovasi tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari sistem manajemen rumah sakit yang baik, yang mampu menciptakan layanan kesehatan yang efektif, efisien, serta menciptakan kenyamanan bagi tenaga kesehatan dan tenaga pendukung.
“Ini daerah yang jauh, tapi ternyata maju, sampai manajemen rumah sakitnya, dan terintegrasi,” kata Menkes dengan kagum.
Atas prestasi ini, Menkes secara khusus memuji tata kelola dan inovasi yang diterapkan di RSUD dr. Iskak. Ia menyatakan bahwa inovasi-inovasi ini sejalan dengan agenda transformasi kesehatan yang sedang diusung oleh Kementerian Kesehatan, terutama dalam pilar kedua transformasi layanan rujukan. Menkes juga berencana untuk mereplikasi praktik-praktik baik ini menjadi program nasional.
“Betul, makanya saya tadi bicara ke Pak Dirut, boleh dicontek atau tidak sistemnya. Kemarin kita stunting dari Sumedang kita juga bawa ke Bapak Presiden. Kalau ini rumah sakit, saya rasa salah satu yang terbaik, kan bagus kalau ada inovasi-inovasi lokal, karena itu terbukti sudah jalan,” jelas Menkes.
Direktur Utama RSUD dr. Iskak, Supriyanto Dharmoredjo, menyambut baik dan mendukung rencana Menkes tersebut. Ia menekankan bahwa kunci untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima adalah sinergi, integrasi, dan kolaborasi yang baik di antara pemangku kepentingan di daerah masing-masing. (Rizki)