Gayo Lues – Sejumlah desa di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, hingga kini masih terisolasi total setelah banjir bandang menerjang wilayah tersebut pada Sabtu (29/11/2025). Peristiwa yang dipicu curah hujan ekstrem selama beberapa hari berturut-turut itu menyebabkan akses jalan utama tertutup material kayu, lumpur, dan batu besar, hingga tak bisa dilalui kendaraan.
Kondisi terputusnya akses ini membuat warga di beberapa desa mengalami krisis logistik. Persediaan bahan pangan yang tersisa di rumah warga telah habis sejak dua hari terakhir. Bantuan dari pemerintah maupun relawan belum dapat menjangkau lokasi akibat jalan yang lumpuh total dan medan yang sangat sulit.
Menurut keterangan warga setempat, pemerintah desa bersama tokoh masyarakat hanya bisa membagikan pisang dari kebun warga sebagai satu-satunya makanan yang masih tersedia.
“Logistik di Kecamatan Pining, terutama di Desa Pasir Putih, sudah habis. Karena akses terputus, warga hanya bisa membagikan pisang untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Ini satu-satunya makanan yang masih ada,” ungkap Tengku Razak Pining, salah satu tokoh masyarakat Kecamatan Pining.
Akses Masih Lumpuh, Alat Berat Belum Bisa Masuk
Tengku Razak menjelaskan bahwa banjir bandang terjadi setelah debit air sungai meningkat drastis. Luapan air membawa material kayu, lumpur, dan batu berdiameter besar hingga menutup seluruh badan jalan.
“Banjir bandang membawa kayu, lumpur, dan batu besar yang menutup akses desa. Alat berat belum bisa masuk karena medan sangat sulit dan cuaca juga tidak mendukung,” ujar Putra Datok Pining tersebut.
Hingga saat ini, belum ada kejelasan kapan akses dapat dibuka kembali. Warga yang terisolasi berharap pemerintah daerah, provinsi, hingga pemerintah pusat segera turun tangan mengatasi kondisi darurat ini.
Warga Mendesak Bantuan Darurat
Dalam kondisi terisolasi dan tanpa jaringan komunikasi, kebutuhan warga semakin mendesak. Tengku Razak menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan bantuan darurat berupa:
- Makanan siap saji
- Air bersih
- Obat-obatan
- Selimut dan pakaian
- Layanan jaringan selular
- Evakuasi untuk lansia, anak-anak, dan kelompok rentan
“Semoga bantuan segera masuk karena warga sudah benar-benar kekurangan makanan,” katanya. Tengku Razak juga diketahui merupakan putra angkat dari Letjen (Purn) Solichin GP.
Kritik Terhadap Lambatnya Respon Pemerintah
Dalam keterangannya, Tengku Razak juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dinilai lamban merespons bencana di Kecamatan Pining.
“Sampai saat ini beberapa wilayah desa di Kecamatan Pining terisolasi. Kami di perantauan tidak bisa menghubungi keluarga karena jaringan tidak ada. Sementara pemerintah pusat masih berpangku tangan,” ujarnya dengan nada kesal.
Hingga laporan ini diturunkan, warga masih menunggu bantuan darurat dan pembukaan akses jalan agar penanganan bencana bisa dilakukan secara maksimal.
(Edi D/PRIMA/**)






