banner 728x250

Pembangunan Jembatan di Desa Jrebeng Tuai Protes, Warga Keluhkan Akses Jalan Semakin Sempit

banner 120x600
banner 468x60

Probolinggo – Pembangunan jembatan yang berlokasi di Dusun Tancak, RT 01 RW 04, Desa Jrebeng, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, justru menimbulkan kerugian bagi warga sekitar. Proyek yang didanai melalui Bantuan Keuangan (BK) Tahun Anggaran 2022-2023 tersebut menuai berbagai keluhan karena menyebabkan penyempitan akses jalan, yang sebelumnya cukup luas untuk dilalui kendaraan.

 

banner 325x300

Badrus Sholeh, salah satu warga setempat, mengungkapkan bahwa keberadaan jembatan tersebut justru menghambat mobilitas warga. “Lebih baik tidak dibangun jembatan itu. Sekarang jalan jadi terlalu sempit, sulit untuk kendaraan yang melintas, apalagi kalau ada yang berpapasan,” ujar Badrus. Menurutnya, kondisi jalan yang awalnya memadai kini menjadi masalah besar, khususnya bagi kendaraan roda empat yang kesulitan melintasi area tersebut.

 

Kritikan serupa juga diutarakan oleh beberapa warga lainnya yang merasa jembatan tersebut tidak dibangun dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka. Warga merasa kecewa karena pembangunan infrastruktur yang seharusnya mempermudah akses mobilitas malah menjadi kendala. Mereka berharap adanya tindak lanjut dari pihak pemerintah desa.

 

“Kami sudah melaporkan masalah ini kepada Kepala Desa Jrebeng, tetapi sampai sekarang tidak ada respons yang konkret. Kepala desa hanya mendengar keluhan kami tanpa ada tindakan nyata. Seolah-olah masalah ini tidak dianggap penting,” ungkap seorang warga lainnya dengan nada kecewa. Menurutnya, permasalahan ini harus segera diatasi, karena berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga.

 

Warga Desa Jrebeng berharap agar pembangunan infrastruktur desa, khususnya jembatan, lebih memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan masyarakat. “Kami tidak menolak pembangunan, tapi tolong diperhatikan juga kebutuhan warga. Kalau akhirnya malah menyulitkan, lebih baik tidak dibangun,” tambah salah satu warga yang merasa resah dengan kondisi tersebut.

 

Hingga kini, proyek jembatan tersebut masih menjadi polemik. Warga menantikan adanya tindakan nyata dari pemerintah desa untuk memperbaiki situasi yang ada. Mereka berharap agar masalah ini segera diselesaikan, sehingga warga dapat kembali menikmati akses jalan yang memadai.

 

Pembangunan jembatan di Desa Jrebeng yang awalnya diharapkan menjadi solusi untuk mempermudah mobilitas warga justru menjadi keluhan. Pertanyaan besar yang muncul di benak warga adalah, apakah pemerintah desa akan segera merespons masalah ini atau justru membiarkan persoalan tersebut berlarut-larut?

 

Warga Desa Jrebeng hanya menginginkan infrastruktur yang memadai dan tidak menyulitkan mereka dalam beraktivitas. Akankah pemerintah desa mengambil langkah untuk memperbaiki atau memperlebar akses jalan di sekitar jembatan tersebut? Waktu yang akan menjawab. (Tim/Red/**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *