Probolinggo — Ketahanan pangan nasional bukan sekadar wacana atau jargon semata. Di tengah dinamika tantangan global, seperti perubahan iklim, gangguan distribusi logistik, dan potensi krisis pangan dunia, para prajurit TNI terus menunjukkan komitmen dan dedikasinya secara nyata. Salah satunya dilakukan oleh jajaran Korem 083/Baladhika Jaya melalui Kodim 0820/Probolinggo yang menggelar Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional.
Pada Kamis, 5 Juni 2025, dua personel Babinsa dari Koramil 0820-23/Gading turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan intensif kepada para petani di wilayah binaannya. Aksi nyata ini sekaligus sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menjaga dan memperkuat ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Serda Agus M, Babinsa Desa Betek Taman, terlihat sigap membantu dan mengawasi proses penanaman padi milik Bapak Siham, seorang petani lokal. Lahan pertanian yang berada di Desa Betek Taman, Kecamatan Gading, menjadi lokasi di mana dialog aktif dan tukar pikiran mengenai pola tanam efektif serta penggunaan pupuk efisien berlangsung. Diskusi tersebut bertujuan meningkatkan hasil panen agar optimal dan berkelanjutan.
Sementara itu, di lokasi berbeda, Serda Hari Irawan, Babinsa Desa Condong, juga turut serta mendampingi Bapak Subhan dalam menanam padi di lahan pertanian Desa Condong, Kecamatan Gading. Kehadiran para Babinsa ini tidak hanya memotivasi petani secara langsung, tetapi juga menegaskan peran strategis TNI dalam menjaga ketahanan pangan nasional melalui pendampingan aktif.
Komandan Koramil 0820-23/Gading menegaskan bahwa kegiatan pendampingan ini merupakan instruksi langsung dari komando atas. Tujuannya adalah memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat demi mewujudkan kedaulatan pangan nasional yang berkelanjutan dan mandiri.
“Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. TNI hadir bukan hanya menjaga wilayah, tetapi juga memastikan masyarakat kita tidak kekurangan pangan,” tegas Danramil.
Melalui gerakan kolaboratif ini, diharapkan desa-desa di Kabupaten Probolinggo dapat menjadi model sukses ketahanan pangan berbasis kemitraan antara petani dan aparat kewilayahan. Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks.
(Bambang/Pendim0820)