banner 728x250

Babinsa Koramil Kedungadem Bojonegoro bekali Wasbang Peserta Makesta IPNU-IPPNU

IMG 20240107 WA0055
IMG 20240107 WA0055
banner 120x600
banner 468x60

BOJONEGORO, – Dalam rangka membentuk karakter pelajar Nahdlatul Ulama (NU) yang militan dalam mempertahankan Aswaja di era 5.0, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 08/Kedungadem Kodim 0813 Bojonegoro, Sertu Wantoro, memberikan materi Wawasan Kebangsaan (Wasbang) kepada peserta Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (7/1/2024).

Sebanyak 49 peserta turut pada kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 5 hingga 7 Januari 2024 di Balai Desa Drokilo Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro sebagai kaderisasi dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).

banner 325x300

Selaku pemateri dalam kegiatan ini, Sertu Wantoro, menyampaikan bahwa pembekalan materi Wasbang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan rasa juang dan cinta tanah air kepada generasi muda, serta untuk menanamkan sikap patriotisme khususnya kepada kader-kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Kedungadem.

“Pemberian materi wawasan kebangsaan kepada generasi muda khususnya kader IPNU-IPPNU ini merupakan salah satu program Babinsa selaku aparat kewilayahan. Dengan membentuk hubungan pendekatan emosional, maka akan membuat materi akan lebih diterima pelajar untuk diterapkan di usia dini,” ujarnya.

Dalam materinya diterangkan, bahwa kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia bukan merupakan pemberian hadiah tetapi melalui perjuangan yang panjang dan penuh pengorbanan sehingga kemerdekaan bisa kita peroleh. Wawasan kebangsaan sendiri lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.

Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan. Disisi lain, kaum kolonial terus menggunakan politik “Devide et Impera” atau politik adu domba. “Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari nusantara,” jelasnya.

Bangsa Indonesia memiliki luas wilayah darat dan laut yang sangat luas, semua itu merupakan kekayaan dan karunia yang Tuhan berikan kepada bangsa Indonesia. Diharapkan kader-kader muda IPNU dan IPPNU lebih bisa memahami akan keragaman bangsa Indonesia baik dari adat istiadat, suku bangsa, budaya, bahasa maupun agamanya.

“Untuk itu pemuda Nahdlatul Ulama diharapkan bisa ikut andil untuk menjaga keberagaman tersebut dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, sikap saling menghormati dan menghargai, serta memiliki toleransi yang tinggi sesuai pengamalan Pancasila dan UUD 1945,” harap Sertu Wantoro.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *