banner 728x250

Pemprov dan Pemkab Probolinggo Lakukan Survei Pemulihan Jembatan Rusak

banner 120x600
banner 468x60

Probolinggo – Sejumlah jembatan penghubung antar wilayah di Kabupaten Probolinggo yang rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu kini menjadi fokus perhatian pemerintah. Untuk mempercepat pemulihan infrastruktur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melaksanakan survei lapangan pada Senin dan Selasa (5–6/5/2025).

Survei ini melibatkan tim gabungan yang terdiri dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Dinas PU Bina Marga Jawa Timur, Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Probolinggo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, serta UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Probolinggo. Jembatan yang disurvei mencakup beberapa lokasi, antara lain Jembatan Seboro di Kecamatan Krejengan, Jembatan Betek Taman-Plaosan yang menghubungkan Kecamatan Gading dan Krucil, serta beberapa jembatan lainnya di Kecamatan Gading, Tiris, Maron, dan Pajarakan.

banner 325x300

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa tujuan utama survei ini adalah untuk menilai tingkat kerusakan, urgensi pembangunan, dan pemilihan desain jembatan yang paling sesuai dengan kondisi lapangan. “Tim teknis sudah melakukan pengukuran dan verifikasi di lapangan. Kami juga mempertimbangkan faktor geografis serta kebutuhan masyarakat sekitar dalam menentukan opsi konstruksi yang tepat,” ujarnya.

Oemar juga menyebutkan bahwa tim teknis sedang mengkaji beberapa pilihan konstruksi, termasuk jembatan gantung yang bisa dibangun dalam waktu relatif cepat, sekitar enam bulan, serta alternatif lainnya seperti jembatan jembalai baley yang lebih cocok untuk medan tertentu. Setelah survei, langkah berikutnya adalah penyusunan perhitungan biaya, pengajuan ke Gubernur Jawa Timur, dan menunggu disposisi untuk memulai pembangunan.

Harapannya, proses pembangunan jembatan dapat segera dimulai mengingat pentingnya jembatan-jembatan tersebut untuk kelancaran aktivitas masyarakat dan konektivitas antar wilayah. “Kami menyerahkan pilihan teknis kepada Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, namun besar harapan kami agar pembangunan segera dimulai untuk mendukung mobilitas masyarakat kembali normal,” tambahnya.

Oemar juga mengingatkan bahwa pasca-bencana, infrastruktur di Kabupaten Probolinggo memang membutuhkan perhatian khusus. Banyak jalan terputus, distribusi logistik terganggu, dan kegiatan ekonomi masyarakat terbatas. Dengan dilakukannya survei teknis dan rencana pembangunan, langkah pemulihan mulai terlihat, dan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pemulihan pasca-bencana.

“Pemerintah hadir untuk mendukung kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir bandang, dan kami berharap proses pemulihan berjalan lancar,” pungkasnya. (Bambang/*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *