banner 728x250

Satu Keluarga Mantan Anggota OPM di Yapen Kembali ke Pangkuan NKRI, Serahkan Senjata dan Bendera Bintang Kejora

Satu Keluarga Mantan Anggota OPM di Yapen Kembali ke Pangkuan NKRI, Serahkan Senjata dan Bendera Bintang Kejora
banner 120x600
banner 468x60

Kepulauan Yapen, Papua – Sebuah langkah perdamaian dan rekonsiliasi nasional terjadi di Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, ketika satu keluarga yang sebelumnya terafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan ikrar setia kembali kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Peristiwa ini berlangsung pada Selasa, 6 Mei 2025, di Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1709/Yawa, Jalan Maluku, Distrik Anotaurei.

Keluarga tersebut dipimpin oleh AS, seorang pria asal Kampung Ariepi, Distrik Kosiwo, yang datang bersama istri dan dua anaknya. Mereka menyatakan secara resmi meninggalkan TPNPB-OPM, sayap bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka, dan berkomitmen untuk hidup damai sebagai warga negara Indonesia yang taat hukum.

banner 325x300

Komandan Kodim 1709/Yawa, Letkol Inf Baskoro Wijaya Atmanto, dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan pada Jumat (9/5/2025), menjelaskan bahwa AS sebelumnya bergabung dengan OPM karena faktor keturunan dari orang tuanya. Namun, selama sepuluh tahun terakhir, AS telah tidak aktif dalam kegiatan organisasi separatis tersebut.

“AS menyatakan kesadarannya bahwa perjuangan bersenjata tidak membawa manfaat dan hanya menyusahkan sesama saudaranya sendiri. Oleh karena itu, dengan tekad bulat, dia memutuskan untuk kembali ke pelukan Ibu Pertiwi,” ujar Letkol Inf Baskoro.

Tidak hanya menyatakan ikrar setia, AS juga menyerahkan barang-barang milik kelompok separatis yang masih dimilikinya, antara lain:

  • Satu pucuk senjata api jenis M1 Carbine semi otomatis
  • Sebanyak 45 butir peluru kaliber 30 (7,62 x 33 mm)
  • Satu lembar bendera Bintang Kejora
  • Satu buah noken bermotif Bintang Kejora

“Penyerahan senjata dan atribut separatis ini menjadi simbol nyata bahwa AS dan keluarganya benar-benar ingin kembali hidup dalam damai dan menjadi bagian dari pembangunan di tanah kelahirannya,” tambah Dandim.

Letkol Inf Baskoro juga menegaskan bahwa keberhasilan proses ini tidak lepas dari pendekatan persuasif, humanis, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh personel Unit Intel Kodim 1709/Yawa. “Kami terus berupaya memberikan pemahaman bahwa NKRI adalah rumah bersama bagi seluruh rakyat Papua. Pendekatan ini akan terus kami lakukan dengan mengedepankan kemanusiaan,” ujarnya.

Pihak TNI dalam hal ini menyambut baik langkah AS dan keluarganya, serta memastikan bahwa mereka akan difasilitasi dalam proses reintegrasi sosial agar bisa menjalani kehidupan secara normal di tengah masyarakat.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal positif dalam upaya memperkuat keutuhan NKRI di wilayah Papua. Kembalinya satu keluarga sekaligus menjadi contoh bahwa upaya damai dan pendekatan hati nurani dapat membuka jalan bagi penyelesaian konflik yang selama ini melanda wilayah tersebut.

Pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat diharapkan terus bersinergi dalam memberikan ruang bagi mantan simpatisan atau anggota kelompok separatis yang ingin kembali, dengan menjamin keamanan dan hak-hak sipil mereka sebagai warga negara Indonesia.

(Edi D/**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *