Probolinggo – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo terus berupaya memperkuat kapasitas Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) melalui peningkatan keterampilan pengelolaan stok dan kemasan produk. Hal ini diwujudkan dengan menggelar pelatihan manajemen stok dan kemasan produk pangan, Kamis (14/8/2025), yang berlangsung di LPM Gapoktan Karya Tani Desa Batur, Kecamatan Gading.
Pelatihan ini diikuti 25 peserta yang berasal dari tiga LPM binaan, yaitu LPM Gapoktan Karya Tani Desa Batur Kecamatan Gading, LPM Gapoktan Sumber Abadi Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan, dan LPM Gapoktan Kembar Tani Desa Sumber Kembar Kecamatan Pakuniran.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, serta menghadirkan dua narasumber berpengalaman dari Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) Jakarta, yakni Febby Ihsani dan Tri Hadi Wahyu Utomo.
Materi yang disampaikan meliputi peranan dan persyaratan bahan pangan, faktor yang mempengaruhi kualitas produk, fungsi kemasan dan pengemasan, pentingnya inventory stok, jenis-jenis inventori, langkah-langkah teknik inventori stok, serta manfaat pengelolaan stok yang baik bagi keberlangsungan usaha.
Kepala Bidang Infrastruktur Kemandirian Pangan DKP Kabupaten Probolinggo, Didik Tulus Prasetyo, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan menyamakan persepsi antar LPM dalam pengelolaan stok dan strategi pengemasan.
“Kami ingin mendorong setiap produk LPM memiliki standar yang sama, baik dari sisi penyimpanan, keamanan, hingga kemasan. Standar ini penting untuk menjaga kualitas dan daya saing produk di pasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk pembinaan langsung dari pemerintah daerah kepada LPM di tingkat desa.
“Kami ingin membekali LPM dengan pengetahuan praktis agar mampu mengelola stok secara efisien dan mengemas produk sesuai standar. Dengan begitu, produk pangan tidak hanya tahan lama, tetapi juga memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” ujarnya.
Menurut Yahyadi, kesalahan dalam pengelolaan stok dan pengemasan dapat berdampak pada kerugian, karena produk bisa cepat rusak dan kehilangan daya tarik di pasar. Oleh karena itu, DKP menghadirkan narasumber profesional dari PPLI Jakarta untuk memberikan wawasan dan praktik terbaik di bidang logistik pangan.
“Kami berharap ketiga LPM binaan ini benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas produk. Dengan pengelolaan stok dan kemasan yang baik, LPM akan mampu bersaing dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa,” pungkasnya. (Bambang)