Banggai – Tepatnya pada Kamis 08 Mei 2025, Salah satu sumber terpercaya namun enggan di mediakan namanya mengungkapkan, yang mana pihaknya sangat menyesalkan, karena lambannya penanganan kasus dugaan (RN dan WGR) jual beli sapi bantuan (Sapi Penggemukan) sejumlah 10 ekor, oleh aparat penegak hukum (APH) tidak lain unit Tipikor Polres Banggai.
Dengan harapan agar pihak aparat penegak hukum (APH) segera memproses para pelaku demi mencegah kerugian negara, dan apa bila terbukti segera, tangkap, penjarakan karena telah menyebabkan kerugian negara, yang berdampak pada masyarakat sebagai penerima asas manfaat tersebut,”harapnya.
Mengingat terkait dugaan jual beli sapi bantuan tersebut sudah berapa kali di publish oleh media patrolihukum.net, diantaranya pada Kamis 26 Desember 2024, dengan dugaan telah terjadi penjualan sapi bantuan oleh (RN) Kadus 5 Desa Lembah Tompotika kepada seorang tengkulak (WGR) warga Desa Bima Karya, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan jumlah 10 ekor,”sebutnya.
Bahkan beberapa waktu lalu awak media ini telah mengkonfirmasi pihak Polsek Bualemo, dengan tanggapan Kanit Reskrim Polsek Bualemo, informasi tersebut sudah pernah saya konfirmasi ke yang bersangkutan pak dan (RN) memberikan penjelasan bahwa sapi itu penyakitan dan kurus, sehingga di jual dan ini nomor yang bersangkutan silahkan di hubungi agar lebih jelas lagi.
Dan kasus ini dalam penanganan pihak Tipikor polres Banggai,”tulisnya.
Lanjut, awak media ini mengkonfirmasi (RN) yang juga kepala dusun (Kadus) 5 Desa Lembah Tompotika melalui chat Was,app dengan nomor 08xxxxxxxxxx, tidak dalam keadaan aktif atau nomor kontak awak media telah di blokir, karena contreng satu.
Lebih lanjut lagi, awak media ini pula mengkonfirmasi salah satu warga desa Bima karya insial (WGR) yang diduga sebagai pembeli atau penadah (tengkulak) sapi, melalui chat Was,app, dengan nomor 08xxxxxxxxxx, dalam keadaan aktif namun enggan membacanya.
Sampai berita ini tayang proses hukum terkesan lamban, dan Wilayah hukum Polsek Bualemo diduga kuat merajalela tikus-tikus desa.
LP. Red/tim