banner 728x250
Daerah, TNI  

Direktur Bela Negara Kemhan RI: Ancaman Ideologis Tak Bisa Dihadapi Secara Militeristik

Direktur Bela Negara Kemhan RI: Ancaman Ideologis Tak Bisa Dihadapi Secara Militeristik
banner 120x600
banner 468x60

Madiun – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) melalui Direktorat Bela Negara, Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan), menggelar kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara bagi Lingkup Masyarakat di Kota Madiun, Jawa Timur pada Kamis (31/7/2025).

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2022 tentang Kebijakan Pembinaan Kesadaran Bela Negara, sekaligus respons adaptif Kemhan terhadap dinamika ancaman nonmiliter yang bersifat ideologis, sosial dan kultural.

banner 325x300

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Direktur Bela Negara, Brigadir Jenderal TNI G. Eko Sunarto, S.Pd., M.Si., didampingi jajaran struktural, yaitu Kasubdit Lingkungan Kemasyarakatan (Lingmas) Dr. Indah Permata, S.T., M.M., Kepala Seksi Anev Letkol Syamsul Khusairi, S.Ag. serta Kepala Seksi Mamet Letkol Arm M. Tatang, S.Sos., M.M.

Turut hadir pula Wali Kota Madiun, Dr. Drs. H. Maidi, M.M., M.Pd., serta unsur Forkopimda setempat, memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengarusutamaan nilai-nilai bela negara di masyarakat.

*Bela Negara dalam Dimensi Ancaman Kontemporer*

Dalam pidatonya, Brigjen TNI G. Eko Sunarto menegaskan bahwa paradigma bela negara saat ini harus bersifat holistik dan tidak terbatas pada pendekatan militeristik.

“Bela negara adalah investasi jangka panjang dalam membangun karakter bangsa yang resilien. Ini bukan sekadar kewajiban formal, melainkan komitmen kultural dan ideologis untuk membentengi bangsa dari infiltrasi nilai-nilai destruktif,” tegas Brigjen Eko.

Ia menambahkan bahwa radikalisme, narkotika, kejahatan siber, disinformasi digital, dan krisis identitas budaya adalah bentuk nyata hybrid threat yang menargetkan daya tahan psikososial bangsa.

*Madiun sebagai Simbol Ketahanan Lokal*

Wali Kota Madiun, Dr. H. Maidi, menyampaikan bahwa penguatan nilai bela negara merupakan bagian dari strategi pertahanan sipil yang sangat relevan di era globalisasi.

“Bela negara adalah elemen vital dalam menjaga kohesi sosial di tengah derasnya arus budaya asing. Kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan Kemhan adalah langkah nyata membangun ketahanan dari akar rumput,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa bela negara bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau TNI-Polri, melainkan seluruh komponen bangsa tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan latar belakang.

“Semua memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membela negara guna melawan berbagai ancaman dan menjaga keberlangsungan bangsa, terutama di tengah tantangan global dan disrupsi teknologi informasi,” tandasnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemhan RI atas pelaksanaan kegiatan yang diyakini akan semakin memperkuat kesadaran masyarakat Kota Madiun dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

*Diskursus Strategis dan Kaderisasi Kesadaran Bela Negara*

Kegiatan ini menghadirkan narasumber dengan pendekatan multidisipliner, Dr. Indah Permata dan Letkol Arm M. Tatang memaparkan tentang sejarah bangsa dan nilai-nilai dasar bela negara sebagai fondasi karakter kebangsaan.

Kepala Kesbangpol dan Satyo Naresworo dari Diskominfo Kota Madiun menyoroti pentingnya kearifan lokal dan etika bermedia sosial dalam mempertahankan identitas budaya. AKBP Lilik Dewi Indarwati dari BNN menggarisbawahi bahaya narkotika sebagai ancaman multidimensi terhadap masa depan generasi muda.

*Membangun SDM yang Tangguh, Literat dan Sadar Ideologi*

Dalam penutupan, Brigjen Eko menekankan pentingnya membangun sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara ideologis dan adaptif terhadap tantangan digital.

“Kompetensi warga negara hari ini ditentukan oleh literasi kebangsaan dan ketahanan ideologis. Bela negara adalah proyek nasional dan agenda peradaban,” tegasnya.

Melalui pendekatan Sistem Pertahanan Semesta (Total Defense), Kemhan RI terus mendorong partisipasi seluruh komponen bangsa termasuk keluarga, sekolah, masyarakat sipil, dan dunia usaha dalam memperkuat integritas nasional.

*Apresiasi dari Ketum Senkom Mitra Polri*

Dihubungi terpisah, Ketua Umum Senkom Mitra Polri, Dr. KP. H. Katno Hadi, SE, MM menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Kemhan RI dalam mengarusutamakan kesadaran bela negara di masyarakat.

“Kegiatan ini sangat strategis dalam membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat. Senkom Mitra Polri siap bersinergi dan berkontribusi aktif dalam memperkuat ketahanan ideologis bangsa melalui edukasi dan penguatan karakter kebangsaan di berbagai lapisan masyarakat,” ungkap Ketum Senkom. (TJ)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *