Probolinggo – Gerbang Wisata Sukapura (GWS) di Desa Sukapura, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, menjadi pusat perhatian investor Penanaman Modal Asing (PMA) asal China. Mereka datang bersama Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI), Dr. Muhammad Mufti Mubarok, untuk meninjau langsung fasilitas yang ada, Selasa (12/8/2025).
Kedatangan rombongan disambut Sekretaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Saiful Farid Cahyono Bakti, bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Investor China tersebut berkeliling meninjau area GWS yang telah dikembangkan sebagai pusat promosi dan pemberdayaan UMKM.
GWS Dinilai Ideal Sebagai Pintu Masuk Wisata Bromo
Investor menyampaikan ketertarikan mereka terhadap fasilitas pendukung UMKM yang ada di GWS, mulai dari klinik bisnis, layanan legalitas usaha, hingga rumah kemasan. Semua fasilitas ini dinilai mampu mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk lokal.
Ketua BPKN RI, Dr. Mufti Mubarok, menilai lokasi GWS sangat strategis sebagai titik awal wisatawan sebelum menjelajah kawasan Bromo. Jalur dari Kabupaten Probolinggo dinilainya lebih memberikan pengalaman lengkap dibandingkan rute lain seperti Pasuruan, Malang, atau Lumajang.
“GWS bisa menjadi gerbang wisata sekaligus galeri UMKM yang mewakili potensi 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Ini sejalan dengan target UMKM naik kelas yang diusung Bupati Probolinggo,” ujarnya.
Rencana Sister City untuk Perluas Pasar Internasional
Mufti juga mendorong kerja sama internasional melalui konsep sister city dengan salah satu kota di Tiongkok. Kolaborasi ini diharapkan membuka akses promosi dan distribusi produk UMKM Kabupaten Probolinggo ke pasar global.
“Jika sister city terjalin, ini akan menjadi solusi win-win. Produk UMKM lokal bisa lebih dikenal di luar negeri, sementara investor mendapat peluang pengembangan usaha yang lebih luas,” tambahnya.
Pemkab Sambut Positif Minat Investor
Sekretaris DKUPP, Saiful Farid Cahyono Bakti, menegaskan dukungan penuh Pemkab Probolinggo terhadap rencana investasi ini. Menurutnya, GWS memiliki potensi besar bukan hanya sebagai gerbang wisata menuju Bromo, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi berbasis UMKM.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya minat dari investor, terutama terhadap GWS yang kami kelola. Dengan pengelolaan profesional, GWS bisa memaksimalkan promosi UMKM dan meningkatkan PAD,” ujarnya.
Saiful optimistis, keberadaan investor akan mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui aktivitas ekonomi, pariwisata, dan promosi UMKM. Ia juga berharap dukungan Ketua BPKN RI dapat memperlancar terwujudnya kerja sama sister city dengan kota mitra di China.
“Dengan kerja sama antar pemerintah, pemasaran produk UMKM ke pasar global akan lebih mudah. Ini akan memberi manfaat langsung bagi pelaku UMKM dan perekonomian daerah,” pungkasnya. (Bambang)