banner 728x250

Pesantren Bersatu: LSM LIBAS88 dan Pagar Nusa Desak Evaluasi Tayangan Trans7

Pesantren Bersatu: LSM LIBAS88 dan Pagar Nusa Desak Evaluasi Tayangan Trans7
banner 120x600
banner 468x60

**Probolinggo** – Suasana di sekitar Gedung DPRD Kabupaten Probolinggo, Jl. Panglima Sudirman, Kraksaan, pada Minggu (19/10/2025) pagi mendadak dipadati ribuan massa dari berbagai elemen. Aksi besar ini digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan penghinaan dan upaya mendiskreditkan pesantren serta para kyai se-Nusantara oleh salah satu tayangan di stasiun televisi nasional Trans7.

Aksi yang dimotori oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LIBAS88 ini diikuti sekitar 500 anggotanya. Mereka bergabung dengan sekitar 2.000 anggota Barisan Ansor Serbaguna (BANSER), 4.000 anggota perguruan bela diri PAGAR NUSA, serta ribuan kyai dan santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Probolinggo.

banner 325x300

Massa mulai berkumpul sejak pukul 07.00 WIB di titik-titik strategis dan bergerak menuju kompleks DPRD Kabupaten Probolinggo. Untuk menjaga ketertiban dan menghindari kemacetan, aparat kepolisian bersama Dinas Perhubungan melakukan pengalihan arus lalu lintas di jalur nasional sekitar pukul 08.00 hingga 11.00 WIB.

**Tuntutan Tegas: Trans7 Harus Minta Maaf dan Lakukan Rekonstruksi Tayangan**
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan LSM LIBAS88, **Sahlan**, menegaskan bahwa aksi damai ini merupakan wujud kekecewaan umat terhadap konten yang dinilai melecehkan simbol-simbol pesantren dan para ulama.

“Kami menuntut Trans7 untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh pesantren dan para kyai di Indonesia. Selain itu, mereka harus melakukan evaluasi dan rekonstruksi terhadap tayangan-tayangan yang menyinggung dunia pesantren,” tegas Sahlan di tengah massa aksi.

Ia menambahkan bahwa kebebasan berekspresi dalam media tidak boleh digunakan untuk merendahkan lembaga keagamaan, terutama pesantren yang telah menjadi pilar pendidikan dan moral bangsa.

**Aksi Damai dan Tertib**
Meski diikuti puluhan ribu massa, unjuk rasa ini berlangsung dengan tertib dan damai. Para peserta aksi terlihat disiplin menjaga kebersihan serta mematuhi arahan petugas keamanan. Spanduk dan poster bertuliskan *“Jaga Martabat Pesantren, Hargai Kyai Kami!”* dan *“Trans7 Wajib Klarifikasi dan Minta Maaf!”* membentang di depan gedung DPRD.

Tak hanya diwarnai orasi, aksi juga diselingi dengan pembacaan doa bersama dan shalawat sebagai bentuk spiritualitas dan kekompakan antar-santri. Sejumlah tokoh masyarakat, ulama, dan pengurus pesantren juga turut hadir memberi dukungan moral terhadap gerakan tersebut.

Semoga pihak DPRD Kabupaten Probolinggo bisa menampung aspirasi masyarakat tersebut dan meneruskannya ke lembaga berwenang agar tuntutan dapat disampaikan secara resmi kepada pihak Trans7.

Menjelang siang, sekitar pukul 11.00 WIB, massa mulai membubarkan dari dengan tertib. Petugas kebersihan dan para relawan dari Banser tampak membersihkan area sekitar DPRD sebagai bentuk tanggung jawab sosial.

Aksi damai ini menjadi simbol bahwa umat pesantren tidak hanya teguh dalam nilai spiritual, tetapi juga solid dalam menjaga martabat dan kehormatan ulama di tengah arus media modern.

(Bambang/**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *