banner 728x250

Setelah 14 Hari Berlalu, Petani Kendeng Siap Datangi Bupati: “Kami Datang Menagih Janji!”

Setelah 14 Hari Berlalu, Petani Kendeng Siap Datangi Bupati: “Kami Datang Menagih Janji!”
banner 120x600
banner 468x60

Pati – Suasana depan Kantor Bupati Pati pada Senin, 6 Oktober 2025, kembali dipenuhi semangat perjuangan rakyat kecil. Usai menggelar aksi damai memperingati Hari Tani Nasional pada 24 September 2025 lalu, Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) bersama Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (GERMAPUN) kini datang membawa satu pesan jelas: “Kami datang menagih janji.”

Langkah para petani ini bukan sekadar simbolik. Mereka secara resmi mengirimkan surat permohonan audiensi kepada Bupati Pati, Sudewo, untuk memastikan tindak lanjut atas empat tuntutan utama yang sebelumnya telah disampaikan saat aksi damai.

banner 325x300

Menurut Gun Retno, koordinator aksi JM-PPK, perjuangan ini adalah kelanjutan dari suara hati rakyat yang ingin mempertahankan tanah leluhur dan kelestarian alam Pegunungan Kendeng. “Kami datang dengan niat baik, membawa harapan agar janji Bupati tidak hanya jadi kata-kata di atas podium. Kami ingin bukti nyata,” ujarnya tegas kepada awak media.


Empat Tuntutan Petani Kendeng yang Diperjuangkan

Dalam surat audiensi yang diajukan, JM-PPK dan GERMAPUN menegaskan kembali empat tuntutan pokok, yaitu:

  1. Menuntut Bupati Pati menutup seluruh aktivitas penambangan di Pegunungan Kendeng.
  2. Meminta Bupati Pati membuat pernyataan tertulis untuk menghentikan rencana pembangunan pabrik semen di kawasan Kendeng.
  3. Mendesak Pemkab Pati melakukan penghijauan kembali (reforestasi) di wilayah Kendeng sebagai bentuk pelestarian lingkungan dan langkah mencegah potensi bencana ekologis.
  4. Meminta Bupati Pati, sebagai Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Pati, mengusulkan tanah leluhur warga Pundenrejo sebagai Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA).

Keempat poin tersebut, menurut Gun Retno, bukanlah tuntutan yang baru, melainkan komitmen moral yang pernah dijanjikan pemerintah daerah kepada masyarakat Kendeng. “Kami hanya menagih hak kami, menagih janji yang sudah diucapkan,” tambahnya.


Janji yang Harus Ditepati: Tenggat 14 Hari Berlalu

Saat aksi damai pada 24 September 2025, Bupati Pati, Sudewo, sempat menyampaikan bahwa dirinya akan mengkaji keempat tuntutan tersebut dan menyampaikan keputusan dalam waktu 14 hari.
Kini, setelah waktu itu berlalu, JM-PPK dan GERMAPUN kembali menuntut realisasi janji tersebut dengan mengajukan audiensi lanjutan pada Selasa, 8 Oktober 2025, di Pendopo Kabupaten Pati.

“Kami percaya, dialog adalah jalan terbaik. Tapi dialog harus diiringi dengan kejelasan sikap pemerintah. Kami ingin tahu hasil kajian Bupati, bukan hanya janji kosong,” tegas salah satu perwakilan petani Pundenrejo.


Pegunungan Kendeng: Nafas Alam dan Sumber Kehidupan

Pegunungan Kendeng bukan sekadar deretan batu kapur. Bagi warga di sekitar Pundenrejo dan Sukolilo, Kendeng adalah sumber air, pangan, dan kehidupan.
Aktivitas tambang dan rencana pembangunan pabrik semen yang terus mengancam kawasan ini telah lama menimbulkan keresahan warga. Banyak pihak menilai bahwa eksploitasi berlebihan akan mengancam keberlanjutan ekologis dan memperparah risiko bencana alam di Pati dan sekitarnya.

Gun Retno menegaskan, perjuangan mereka bukan hanya untuk kepentingan lokal. “Ini soal masa depan generasi, soal kelestarian bumi Kendeng. Kami tak ingin anak cucu kami hidup di tanah gersang tanpa air,” ujarnya dengan nada haru.


Harapan di Tengah Ketegangan

Kini, bola ada di tangan Bupati Sudewo. Masyarakat Kendeng menanti apakah pemerintah daerah benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat dan lingkungan, atau memilih berpaling pada kepentingan industri ekstraktif.

“Janji sudah diberikan, waktunya ditepati,” kata Gun Retno menutup pernyataannya.

Audiensi yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2025 diharapkan menjadi titik terang bagi perjuangan panjang petani Kendeng. Mereka datang dengan damai, namun dengan semangat juang yang tak akan padam hingga alam Kendeng benar-benar terlindungi.

(Edi D/PRIMA/**)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *