Sulawesi Tengah, 3 Oktober 2025 – Kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, terus menuai perhatian publik. Sedikitnya 335 siswa SD hingga SMA mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang kini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh otoritas kesehatan daerah.
Menyikapi peristiwa ini, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sulawesi Tengah mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap implementasi program MBG. Mereka menilai, insiden keracunan massal ini bukan hanya mencoreng tujuan mulia program, tetapi juga membahayakan kesehatan generasi muda.
Ketua Bidang Hikmah, Politik, dan Kebijakan Publik DPD IMM Sulteng, Mursalim, menegaskan bahwa keamanan pangan harus menjadi prioritas dalam program MBG.
“Kami mendesak Badan Gizi Nasional untuk mengevaluasi secara menyeluruh implementasi program MBG. Jika ditemukan adanya kelalaian atau penyalahgunaan oleh oknum yang terlibat dalam pengadaan makanan, maka tindakan tegas harus segera diambil. Selain itu, kami juga mendukung pihak kepolisian untuk segera mengusut kejadian ini dan kalau memang ada tindak pidana di dalamnya yang dilakukan oleh para oknum nakal agar segera ditindak,” ujarnya.
Menurut Mursalim, peristiwa ini seharusnya menjadi pelajaran penting bagi pemerintah dan penyedia makanan. Pengawasan distribusi, kualitas bahan pangan, hingga kepatuhan pada standar operasional prosedur (SOP) mutlak dilakukan. Ia mengingatkan bahwa anak-anak sekolah adalah generasi penerus bangsa yang tidak boleh dikorbankan hanya karena kelalaian.
IMM Sulteng juga mengimbau semua pihak pelaksana program MBG untuk lebih berhati-hati dan disiplin dalam penyediaan menu makanan. Menurutnya, apabila program ini dijalankan dengan benar, maka akan membawa dampak positif bagi tumbuh kembang generasi muda serta mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Lebih jauh, Mursalim menegaskan bahwa IMM siap bersinergi dengan aparat penegak hukum.
“Kami siap mendukung pihak kepolisian apabila ditemukan adanya pelanggaran pidana dalam pengelolaan program MBG, baik di Bangkep maupun di daerah lain. Program MBG ini merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, dan sangat disayangkan jika niat baik ini dirusak oleh oknum-oknum nakal,” tutupnya.
Kasus keracunan massal di Bangkep kini masih dalam tahap penyelidikan. Pihak kepolisian bersama tim kesehatan daerah tengah menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan. Pemerintah daerah juga mengumumkan bahwa seluruh korban telah mendapat penanganan medis intensif, dan sebagian besar sudah dipulangkan meski beberapa masih dalam observasi.
Insiden ini menjadi momentum krusial bagi pemerintah pusat, khususnya Badan Gizi Nasional, untuk memperketat pengawasan program MBG. Jika tidak, kasus serupa berpotensi terulang dan menggerus kepercayaan masyarakat terhadap program strategis nasional yang sejatinya bertujuan mulia untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda. (Edi D/Roby/*)