Probolinggo, Patrolihukum.net – Upaya memperkuat ekonomi keummatan di Kabupaten Probolinggo terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Hal ini terlihat dalam audiensi yang dilakukan Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Probolinggo dengan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo pada Rabu (1/10/2025).
Pertemuan yang berlangsung di kantor DKUPP Kabupaten Probolinggo tersebut membahas strategi penguatan koperasi dan pemberdayaan UMKM perempuan sebagai salah satu motor penggerak ekonomi masyarakat.
Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Probolinggo, Sofia, menyampaikan bahwa Fatayat NU memiliki komitmen besar dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga.
“Perempuan pelaku usaha punya potensi luar biasa, tetapi masih banyak yang menghadapi kendala, mulai dari akses modal, literasi manajemen, hingga strategi pemasaran. Karena itu, kami berharap ada sinergi dengan DKUPP untuk memperkuat koperasi berbasis perempuan serta mendorong UMKM agar bisa naik kelas,” ungkap Sofia.
Menurutnya, koperasi bukan sekadar wadah ekonomi, melainkan juga sarana pemberdayaan, pendidikan, sekaligus penguatan peran perempuan dalam pembangunan daerah. Oleh sebab itu, Fatayat NU siap menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
“Koperasi yang kuat dan UMKM yang berkembang akan menjadi benteng kemandirian umat. Kami ingin perempuan tidak hanya berdaya secara ekonomi, tetapi juga bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami, menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menegaskan pemerintah daerah memiliki komitmen penuh dalam mendukung tumbuhnya koperasi dan UMKM perempuan yang sehat, mandiri, dan berdaya saing.
“Koperasi perempuan adalah pilar penting dalam membangun ekonomi keummatan. DKUPP siap hadir melalui program pelatihan manajemen usaha, fasilitasi legalitas, penguatan akses permodalan, hingga perluasan pasar dengan memanfaatkan platform digital,” tegas Taufik.
Ia menambahkan, pemberdayaan UMKM perempuan bukan hanya berorientasi pada peningkatan pendapatan, tetapi juga membawa dampak sosial yang lebih luas.
“Ketika perempuan berdaya secara ekonomi, maka keluarga dan masyarakat pun ikut terangkat. Inilah yang ingin kita wujudkan bersama Fatayat NU,” ujarnya.
Taufik berharap audiensi ini menjadi awal sinergi konkret antara Fatayat NU dan DKUPP dalam memperkuat ekonomi keummatan.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat lahirnya wirausaha perempuan yang tangguh, sekaligus membangun kemandirian ekonomi keluarga dan masyarakat,” pungkasnya.
(Bambang)