banner 728x250
TNI  

Kodim HST Bersama Instansi Gelar Apel Tanggap Karhutla

Kodim HST Bersama Instansi Gelar Apel Tanggap Karhutla
banner 120x600
banner 468x60

BARABAI – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau 2025, Komando Distrik Militer (Kodim) 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar Apel Gelar Pasukan Penyiapan Penanggulangan Karhutla di Lapangan Makodim 1002/HST, Jalan Telaga Padawangan, Barabai, Kamis (7/8/2025).

Apel ini dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 1002/HST, Letkol Inf Fery Perbawa, S.Hub.Int., M.Han., dan melibatkan berbagai unsur penting seperti TNI, Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, perwakilan instansi pemerintah daerah, serta para relawan kebencanaan.

banner 325x300

Dalam sambutannya, Dandim Fery Perbawa menegaskan bahwa penanggulangan bencana, khususnya Karhutla, bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun memerlukan peran aktif dan kolaboratif dari seluruh elemen masyarakat. Ia mengingatkan bahwa prinsip penanggulangan bencana harus dilandasi pada kecepatan, ketepatan, prioritas, sinergi lintas sektor, pemberdayaan masyarakat, akuntabilitas, serta tanpa diskriminasi.

“Kita harus bekerja cepat, tepat, dan terkoordinasi dengan baik. Pemanfaatan data BMKG dan pemodelan bencana sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan di lapangan,” tegasnya.

Apel gelar pasukan ini dilaksanakan menyusul penetapan status Siaga Darurat Bencana oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada 4 Agustus 2025 lalu. Status tersebut diberlakukan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi kekeringan ekstrem dan peningkatan risiko Karhutla, terutama pada pertengahan hingga akhir Agustus.

Dandim juga menyerukan agar para camat, kepala desa, tokoh adat, LSM, dan relawan, terus membangun komunikasi dan koordinasi yang solid. Ia menekankan pentingnya pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) atau satuan relawan penanggulangan bencana di tiap-tiap desa yang rawan kebakaran.

“Mitigasi bencana harus dimulai dari tingkat paling bawah, dari desa. Jika kesiapan itu sudah ada, maka risiko bencana bisa diminimalkan sejak awal,” ujar Dandim.

Dengan dilaksanakannya Apel Gelar Pasukan ini, diharapkan seluruh pihak yang terlibat siap menghadapi segala kemungkinan yang akan timbul, serta mampu menangani Karhutla secara cepat, terintegrasi, dan efektif. Selain itu, kegiatan ini menjadi simbol kuat sinergitas antarsektor dalam mewujudkan ketahanan lingkungan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Apel ditutup dengan pengecekan langsung kesiapan personel dan perlengkapan, serta simulasi penanganan kebakaran skala kecil sebagai bentuk pelatihan respons awal di lapangan.

(Edi D/pen1002hst)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *