banner 728x250

Viral! Siswa MTs Muhammadiyah Purbalingga Diduga Jadi Korban Bully

Viral! Siswa MTs Muhammadiyah Purbalingga Diduga Jadi Korban Bully
banner 120x600
banner 468x60

Purbalingga, Jateng | Breaking News –
Dunia pendidikan di Kabupaten Purbalingga kembali diguncang oleh kabar miris. Sebuah video yang menunjukkan aksi perundungan atau bullying terhadap seorang siswa MTs Muhammadiyah 02 Purbalingga viral di media sosial dan memicu kemarahan publik. Video tersebut memperlihatkan seorang pelajar ditendang oleh siswa lain hingga korban terlihat ketakutan dan tidak berdaya.

Insiden perundungan ini diketahui terjadi sebelum libur panjang sekolah pada tanggal 18 Juni 2025. Namun, pihak sekolah dan keluarga korban baru mengetahui kejadian tersebut setelah video menyebar luas melalui Instagram dan Facebook pada pekan ini.

banner 325x300

Menanggapi viralnya video tersebut, tim media langsung melakukan penelusuran dan mendatangi rumah keluarga korban, pihak sekolah, hingga pihak kepolisian dari Polsek Bukateja.

Yatno, kakek korban, mengaku sangat terpukul setelah melihat video cucunya menjadi sasaran kekerasan.

“Saya baru tahu dari video yang ramai di medsos. Itu jelas cucu saya. Miris dan marah rasanya melihat kejadian itu. Setelah berdiskusi dengan orang tua korban, kami langsung mengadukan masalah ini ke Polsek Bukateja,” ungkap Yatno saat ditemui di kediamannya.

Sementara itu, ayah korban menyayangkan sikap pihak sekolah yang dinilai lamban dalam menangani peristiwa tersebut.

“Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Sekolah terkesan lamban. Harusnya keluarga pelaku dipanggil untuk mediasi. Tapi jawaban pihak sekolah hanya bilang ‘pelaku sudah dikeluarkan’. Kalau memang sudah selesai, kenapa kami tidak dipertemukan untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik?” ujar ayah korban.

Ia juga mengkhawatirkan kondisi psikologis anaknya yang bisa saja mengalami trauma atau ketakutan jika sewaktu-waktu kembali bertemu pelaku di luar sekolah.

“Saya khawatir anak saya menjadi korban lagi, apalagi kalau masih bertemu pelaku di luar sekolah. Harusnya ada proses damai yang jelas, agar tidak ada dendam atau trauma berkelanjutan.”

Kapolsek Bukateja, saat dikonfirmasi media, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban dan segera mengambil tindakan cepat.

“Begitu menerima laporan, kami langsung mendatangi lokasi dan meminta keterangan dari berbagai pihak. Pihak keluarga korban mengajukan permintaan agar pelaku dipindahkan demi keamanan dan kenyamanan psikologis korban,” terang Kapolsek.

Ia juga menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk sekolah dan orang tua, dalam mencegah kenakalan remaja.

“Ini adalah bentuk kenakalan remaja yang harus menjadi perhatian semua pihak. Kami harap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua agar tidak terulang.”

Terpisah, Kepala MTs Muhammadiyah 02 Purbalingga turut angkat bicara. Ia mengakui adanya kelemahan dalam sistem pengawasan di lingkungan sekolah.

“Kami mengetahui kejadian ini dari media sosial. Jujur, ini di luar pantauan kami dan kami akui terjadi kelalaian dalam pengawasan lingkungan sekolah,” ucapnya.

Pihak sekolah mengklaim telah mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan siswa pelaku dari sekolah dan berjanji akan memperbaiki sistem pengawasan internal.

“Kami sudah memenuhi tuntutan keluarga korban. Pelaku sudah kami keluarkan dan kami berkomitmen meningkatkan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang,” tegas Kepala Sekolah.

Saat ini, kasus dugaan perundungan ini masih dalam proses penanganan oleh pihak kepolisian. Polisi masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya.

Tim media akan terus mengawal perkembangan kasus ini guna memastikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa kembali mencoreng dunia pendidikan di masa mendatang.

(Edi D/Mulus Mulyadi)
Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *