Blitar – Dalam rangka mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Blitar, Babinsa Kel. Sumberdiren Koramil 0808/02 Garum Kodim 0808/Blitar Serda Agus H, bersama petugas kesehatan hewan melaksanakan pendampingan pemeriksaan ternak. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan hewan ternak milik warga tetap terjaga, Rabu (22/1/2025).
Babinsa Sumberdiren Serda Agus H, mendampingi tim kesehatan hewan dari Dinas Peternakan Kabupaten Blitar melakukan pemeriksaan ke sejumlah peternakan sapi di Kelurahan tersebut. Pemeriksaan meliputi pengecekan fisik ternak, pemberian vaksin, serta edukasi kepada peternak tentang cara mengenali gejala awal PMK.
“Kami bersama petugas kesehatan hewan berupaya memastikan ternak di wilayah ini bebas dari penyakit, terutama PMK. Selain itu, kami memberikan sosialisasi kepada peternak agar lebih waspada terhadap gejala-gejala penyakit ini,” ujar Serda Agus.
Petugas kesehatan hewan, drh. Ibu Vera, yang turut dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa langkah antisipasi ini penting dilakukan, mengingat PMK dapat menyebar dengan cepat dan berpotensi merugikan peternak.
“Kami memberikan vaksinasi dan obat-obatan kepada ternak yang memerlukan, serta membimbing peternak tentang cara menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembangnya virus,” ujar drh. Vera.
Salah satu peternak Sutrisno (50), menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan dan perhatian yang diberikan. “Kami merasa lebih tenang dengan adanya pemeriksaan rutin seperti ini. Informasi yang diberikan sangat membantu kami dalam menjaga kesehatan ternak,” kata Sutrisno.
Ditemui terpisa Danramil 0808/02 Garum Kapten Kav. Eko Wahyudiono, S.Sos menyampaikan Dukungannya terhadap Babinsa Kel. Sumberdiren yang selalu aktif di wilayah dengan membantu kesulitan warganya.
Upaya kolaborasi antara Babinsa, petugas kesehatan dan masyarakat diharapkan dapat mencegah penyebaran wabah PMK di Kabupaten Blitar. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan peternakan di wilayah tersebut dapat tetap produktif dan aman dari ancaman penyakit.” pungkas Kapten Eko (Dim0808).