Probolinggo — Upaya pemerintah dalam mempercepat penurunan angka kemiskinan mendapat dukungan luas dari berbagai unsur. Hal ini terlihat dalam kegiatan Launching Akademi Pengentasan Kemiskinan yang digelar di Pendopo Prasja Ngesti Wibawa, Kabupaten Probolinggo, pada Rabu (8/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Kasdim 0820/Probolinggo Mayor Inf Herawadi Karnawan, Bupati Probolinggo Muhamad Haris Damanhuri Romli, Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Muhammad Taufik, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan berbagai unsur masyarakat.
Program Strategis Nasional untuk Tekan Angka Kemiskinan
Dalam sambutannya, Kasdim 0820/Probolinggo Mayor Inf Herawadi Karnawan menegaskan bahwa berdirinya Akademi Pengentasan Kemiskinan merupakan langkah strategis yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya, akademi ini menjadi wadah pendidikan dan pelatihan yang berfokus pada peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi secara mandiri dan berkelanjutan.
“Kegiatan launching akademi pengentasan kemiskinan menunjukkan adanya sinergitas yang baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif dan inovatif,” ujar Mayor Herawadi Karnawan.
Kasdim juga menambahkan, keterlibatan TNI dalam program-program sosial seperti ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan manusia.
“Kami siap berkolaborasi dan mendukung berbagai langkah strategis pemerintah daerah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan,” tambahnya.
Probolinggo Jadi Salah Satu Daerah Percontohan Nasional
Sementara itu, Bupati Probolinggo Muhamad Haris Damanhuri Romli mengungkapkan rasa syukurnya karena Kabupaten Probolinggo terpilih sebagai salah satu dari tiga daerah di Indonesia yang menjadi lokasi percontohan peluncuran Akademi Pengentasan Kemiskinan.
Selain Probolinggo, dua daerah lain yang menjadi lokasi peluncuran adalah Kabupaten Indramayu (Jawa Barat) dan Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur).
“Satgas kemiskinan sudah kita launching, dan ini merupakan tanggung jawab bersama melalui kolaborasi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. Saya bersyukur atas dukungan pemerintah pusat, semoga ini menjadi semangat baru bagi kita semua untuk terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Probolinggo,” ujar Bupati Haris.
Ia menekankan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam mengatasi kemiskinan, termasuk peran aktif lembaga pendidikan, dunia usaha, serta tokoh masyarakat.
LAN RI Dorong Kolaborasi sebagai Kunci Sukses
Dalam kesempatan yang sama, Kepala LAN RI Muhammad Taufik menyampaikan bahwa peluncuran akademi ini merupakan terobosan pemerintah pusat dalam merancang pendekatan baru pengentasan kemiskinan berbasis kolaborasi dan partisipasi masyarakat.
“Akademi ini merupakan cara baru untuk mengatasi kemiskinan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri; masyarakat harus menjadi aktor utama dalam proses ini, sehingga mereka mampu mengentaskan kemiskinan dari diri mereka sendiri,” tuturnya.
Menurut Taufik, keberadaan akademi ini diharapkan menjadi model pembelajaran nasional dalam membangun kemandirian masyarakat miskin melalui peningkatan kapasitas, pelatihan keterampilan, serta akses terhadap sumber ekonomi.
Kolaborasi Multi Pihak Jadi Kunci Keberhasilan
Peluncuran Akademi Pengentasan Kemiskinan ini menegaskan komitmen semua pihak, mulai dari TNI, pemerintah daerah, lembaga negara, hingga masyarakat sipil, untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan dengan strategi yang terintegrasi.
Program ini juga diharapkan menjadi katalis bagi munculnya inovasi lokal di berbagai daerah dalam menanggulangi masalah kemiskinan yang selama ini menjadi tantangan nasional.
Dengan dukungan lintas sektor, Probolinggo berpeluang besar menjadi contoh sukses implementasi akademi ini di tingkat nasional.
(Bambang/Red/*)