banner 728x250

Torehkan Prestasi Pendidikan, Program Kelas Rangkap Probolinggo Diapresiasi Komite Pengarah INOVASI Jatim

Torehkan Prestasi Pendidikan, Program Kelas Rangkap Probolinggo Diapresiasi Komite Pengarah INOVASI Jatim
banner 120x600
banner 468x60

SURABAYA – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan mutu pendidikan kembali mendapat pengakuan nasional setelah sejumlah capaian strategis dipaparkan dalam pertemuan Komite Pengarah Program INOVASI Jawa Timur yang digelar di Kantor Gubernur Jatim, Selasa (9/12/2025).

Pertemuan yang berlangsung intensif tersebut menghadirkan perwakilan dari lima kabupaten/kota mitra Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI). Hadir di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda), Bappeda, Dinas Pendidikan, serta Kementerian Agama daerah. Agenda ini difasilitasi oleh Setdaprov Jawa Timur melalui dukungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

banner 325x300

Forum tersebut memusatkan diskusi pada empat program prioritas yang telah berjalan selama enam bulan hingga satu tahun terakhir. Keempatnya adalah Pendidikan Perubahan Iklim (PPI), Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR), Pembelajaran Mendalam (PM), serta pendidikan inklusif.

Keempat program tersebut disebut memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dasar, terutama di wilayah terpencil yang selama ini mengalami keterbatasan sumber daya.

Ketua Tim Kerja Standar Tata Kelola, Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemendikdasmen RI, Nur Berlian Venus Ali, menegaskan bahwa kolaborasi pemerintah pusat dengan INOVASI telah menghasilkan sejumlah terobosan yang berpotensi menjadi fondasi kebijakan nasional.

Dalam kesempatan itu, Nur Berlian mengungkapkan bahwa pilot project Pembelajaran Kelas Rangkap di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, kini menjadi contoh nasional. Program ini dinilai berhasil menjawab persoalan mendasar kekurangan guru di sejumlah wilayah.

“Implementasi PKR di Probolinggo sangat efektif dan kini menjadi pertimbangan untuk formulasi kebijakan nasional,” ujarnya.

Pujian tersebut sejalan dengan laporan Sekda Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, yang menyampaikan bahwa program kelas rangkap telah berkembang pesat di daerahnya. Dari awalnya hanya diterapkan di delapan sekolah dasar di kawasan Bromo, kini program tersebut telah diperluas ke 160 sekolah terpencil.

“Perluasan ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menjamin kualitas pembelajaran bagi siswa di daerah yang kekurangan guru,” tegas Ugas.

Selain Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo turut melaporkan keberhasilan program Pendidikan Perubahan Iklim dan pendidikan inklusif. Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, menyampaikan bahwa kedua program tersebut kini diterapkan di 20 SD/MI dan membawa dampak yang nyata terhadap pemahaman siswa.

“Kesadaran siswa terkait isu lingkungan meningkat pesat. Kegiatan sekolah yang terstruktur membantu menumbuhkan kecintaan mereka terhadap lingkungan,” jelas Fenny.

Dari perspektif Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Jatim, Kukuh Tri Sandi, menekankan pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam mengakselerasi capaian standar pelayanan minimal (SPM) pendidikan melalui praktik baik yang telah terbukti berhasil.

“Saya berharap kabupaten/kota dapat terus memperkuat kolaborasi. Bila ada praktik baik seperti Probolinggo, hendaknya disebarluaskan ke daerah lain yang belum tersentuh,” jelasnya.

Pertemuan strategis ini turut mendapat dukungan internasional dengan kehadiran Konjen Australia di Surabaya, Glen Askew. Keterlibatan Australia melalui program INOVASI diharapkan dapat terus memperkuat fondasi pendidikan dasar yang adaptif dan inklusif di Jawa Timur.

Kegiatan ini sekaligus mempertegas komitmen berbagai pihak dalam menghadirkan pendidikan yang berkeadilan, terutama bagi anak-anak di wilayah terpencil yang masih membutuhkan perhatian lebih.

(Bambang)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *