Probolinggo – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Dharma Wanita Persatuan (DWP) tahun 2025, DWP Kabupaten Probolinggo melaksanakan kegiatan bakti sosial di Yayasan Dharma Asih SLB Kraksaan pada Rabu (3/12/2025). Agenda kemanusiaan tersebut sekaligus dirangkai dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional, sehingga memberi nilai tambah pada kegiatan pemberdayaan dan kepedulian sosial bagi penyandang disabilitas.
Kegiatan bakti sosial ini dipimpin langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo sekaligus Penasehat DWP, Ning Marisa Juwitasari Moh. Haris, SE., MM., didampingi Ketua DWP Kabupaten Probolinggo yang juga Ketua Yayasan Dharma Asih Kraksaan, Rita Erik Ugas Irwanto. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Kepala SLB Dharma Asih, Slamet, beserta para guru dan siswa.
Dalam kunjungan tersebut, DWP memberikan sejumlah bantuan berupa paket sembako, perlengkapan sekolah, bantal, sprei, serta kebutuhan pendukung lainnya. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada para siswa sebagai bentuk perhatian, dukungan, dan upaya memberikan kebahagiaan bagi anak berkebutuhan khusus.
Ucapan Syukur Pihak Sekolah
Kepala SLB Dharma Asih Kraksaan, Slamet, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas perhatian yang diberikan DWP Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, kehadiran para pengurus DWP dan PKK telah memberikan kebahagiaan mendalam bagi siswa-siswi SLB.
“Anak-anak sangat bangga dan bahagia atas kedatangan Ibu-ibu dari PKK dan Dharma Wanita Persatuan. Momen ini semakin bermakna karena bertepatan dengan Hari Disabilitas Internasional. Anak-anak merasa diperhatikan, dicintai, dan dihargai,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa bantuan yang diberikan sangat berarti bagi proses pembelajaran di sekolah. “Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan Ibu-ibu semuanya,” tuturnya.
Ning Marisa: Momentum Penting untuk Refleksi dan Kepedulian
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Ning Marisa menegaskan bahwa peringatan HUT ke-26 DWP merupakan momentum penting untuk memperkuat empati sosial dan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan daerah.
“Tahun ini Dharma Wanita Persatuan memasuki usia ke-26. Ini adalah perjalanan panjang yang tidak hanya menunjukkan eksistensi organisasi, tetapi juga komitmen kuat dalam meningkatkan kapasitas perempuan, memperkuat keluarga, serta memberikan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.
Ning Marisa menilai kunjungan ke SLB merupakan wujud nyata perhatian DWP terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Anak-anak di SLB merupakan individu istimewa yang memiliki potensi luar biasa. Mereka mengajarkan kita tentang keteguhan, semangat, dan arti syukur yang sesungguhnya. Kehadiran kita di sini diharapkan dapat menambah motivasi bagi mereka untuk terus belajar dan berkarya,” katanya.
Ia berharap kegiatan sosial semacam ini terus diperkuat dan menjadi inspirasi bagi organisasi perempuan lainnya di Kabupaten Probolinggo.
Rita Erik: Bukan Sekadar Memberi, tetapi Juga Belajar
Ketua DWP Kabupaten Probolinggo, Rita Erik Ugas Irwanto, menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial merupakan rangkaian lanjutan dari HUT ke-26 DWP. Sebelumnya, DWP telah menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas serta program pemberdayaan UMKM.
“Alhamdulillah, hari ini kita bisa berbagi kebahagiaan dengan anak-anak istimewa. Kami membawa sembako, buku-buku, bantal, sprei, dan makanan ringan agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan bersama,” jelasnya.
Rita menambahkan bahwa momen ini bukan hanya tentang memberi bantuan, tetapi juga tentang belajar dari ketulusan dan semangat anak-anak penyandang disabilitas.
“Dengan segala keterbatasan, mereka tetap tersenyum dan bersemangat. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu bersyukur dan tidak mudah mengeluh,” ujarnya.
Rangkaian Kegiatan HUT DWP Berlanjut
DWP Kabupaten Probolinggo masih akan melanjutkan rangkaian kegiatan HUT ke-26 lainnya, yakni senam bersama dan donor darah pada 10 Desember 2025, serta resepsi puncak HUT pada 17 Desember 2025.
“Melalui kegiatan bakti sosial ini, kami berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya kelompok rentan, sebagai wujud penguatan nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial,” pungkas Rita.
(Bambang/)*