**Tolbar -** Pada Selasa, 6 Agustus 2024, sejumlah warga Desa Dongin, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, menyampaikan keluhan mereka kepada media terkait kualitas pembuatan drainase di desa tersebut. Menurut mereka, campuran pasir dan semen yang digunakan diduga tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Sangat miris melihat campuran pasir dan semen yang asal-asalan, satu sak semen dibuat untuk dua molen dan bahkan tidak menggunakan tong pengukur pasir,” ujar salah satu warga.
Warga berharap agar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) segera menurunkan tim teknis untuk memeriksa dan mengawasi pekerjaan drainase yang sedang berjalan. “Kami meminta agar dilakukan pembongkaran apabila tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), serta menegur pemborong dan kontraktor yang bekerja asal-asalan,” tambahnya.
Pekerjaan drainase yang menelan anggaran sebesar Rp. 126.000.000 tersebut dinilai tidak maksimal. “Cara kerja mereka sangat mengecewakan, satu sak semen dibagi dua dan digunakan untuk dua kali pencampuran (dua molen). Apakah memang dalam RAB seperti itu? Drainase ini dibuat untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, bukan untuk keuntungan sepihak kontraktor,” tegasnya.
Warga meminta agar tim teknis segera turun tangan dan memastikan bahwa pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi dan RAB yang telah ditetapkan. “Jika tidak sesuai, diminta untuk membongkar drainase tersebut, karena jika dibiarkan, tidak akan tahan lama dan hanya menghamburkan anggaran pemerintah dari APBD 2024,” tutupnya.
LP. Red/tim