LUMAJANG — Upaya pemulihan psikososial bagi anak-anak terdampak erupsi Gunung Semeru kembali diperkuat melalui kehadiran TNI di tengah kegiatan trauma healing yang digelar para mahasiswa Universitas Jember (Unej). Pada Kamis (4/12/2025), personel Kodim 0821/Lumajang, Sertu Ely Sudrajat, turun langsung mendampingi pelaksanaan kegiatan di SD Darurat SDN 02 Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, salah satu wilayah yang masuk zona merah terdampak erupsi.
Di tengah kondisi sekolah yang masih bertumpu pada tenda-tenda dan bangunan sementara, anak-anak tetap berusaha mengikuti proses belajar. Namun secara psikologis, sebagian dari mereka masih menyimpan ketakutan mendalam akibat bunyi dentuman awan panas, melihat rumah-rumah tertimbun material vulkanik, hingga pengalaman evakuasi yang mendadak.
Melihat situasi tersebut, Kodim 0821 menilai pendampingan kegiatan trauma healing menjadi bagian penting dalam misi kemanusiaan pasca-bencana. Tidak hanya fokus pada pemulihan infrastruktur, TNI juga menaruh perhatian besar pada kesehatan mental anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan.
Sertu Ely Sudrajat, yang memantau langsung jalannya kegiatan, mengatakan bahwa kehadiran TNI di titik-titik pendidikan darurat merupakan bentuk komitmen moral untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak.
“Kami hadir mendampingi rekan-rekan mahasiswa Unej agar kegiatan ini berjalan kondusif. Tugas kami di sini untuk memastikan anak-anak merasa aman dan terlindungi. Melihat mereka bisa tertawa lepas kembali adalah prioritas kami, karena mental mereka adalah masa depan yang harus kita jaga bersama,” ujar Sertu Ely.
Kegiatan trauma healing yang melibatkan metode bermain, bernyanyi, mendongeng, dan kuis interaktif tersebut langsung mengubah suasana sekolah darurat. Tenda yang biasanya sunyi berubah menjadi ruang penuh tawa dan keceriaan. Para siswa tampak lebih percaya diri dan bebas mengekspresikan diri ketika didampingi anggota TNI yang berseragam namun bersikap hangat.
Kolaborasi antara unsur akademisi dan aparat teritorial ini dianggap efektif oleh sejumlah tokoh masyarakat setempat. Pendekatan edukatif yang dibawa mahasiswa terasa lebih kuat dan aman dengan dukungan Kodim 0821 yang memahami karakter masyarakat pascabencana.
Koordinator Tim KKN Tematik Unej, Rina Puspitasari, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan TNI dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, dukungan moral dan keamanan yang diberikan Sertu Ely dan Kodim 0821 membuat mahasiswa lebih percaya diri serta memudahkan mereka menjalin kedekatan dengan anak-anak.
“Kehadiran Bapak TNI sangat membantu kami. Anak-anak terlihat lebih antusias dan lebih disiplin saat ada Pak Tentara yang ikut bermain. Harapan kami sederhana, semoga keceriaan ini menjadi obat bagi adik-adik untuk bangkit dan kembali berani bermimpi,” ujarnya dengan rasa haru.
Sementara itu, pihak Kodim 0821 memastikan bahwa kegiatan serupa akan terus dikawal selama fase pemulihan berlangsung. Tidak menutup kemungkinan program trauma healing akan diperluas ke titik-titik pengungsian dan sekolah darurat lainnya yang masih memerlukan dukungan psikososial.
Dalam konteks kebencanaan, TNI menjadi garda terdepan bukan hanya dalam evakuasi dan distribusi bantuan, tetapi juga dalam memastikan aspek-aspek nonfisik seperti rasa aman, kenyamanan belajar, hingga pemulihan psikologis masyarakat, khususnya anak-anak. Kodim 0821 pun menegaskan bahwa misi kemanusiaan ini akan terus dilanjutkan hingga kondisi kembali stabil.
Dengan semakin intensifnya pendampingan dari TNI dan berbagai pihak, diharapkan semangat anak-anak Supiturang dan wilayah terdampak lainnya dapat bangkit kembali. Senyum yang mulai kembali muncul adalah bukti bahwa upaya pemulihan tidak sia-sia — dan di baliknya, ada prajurit-prajurit TNI yang selalu siap hadir untuk rakyat.
(Edi D/Bambang/Pendim0821)






